Sebenarnya, SMA ini dulunya berada di tengah kota, namun kemudian
dipindahkan ke pinggiran kota. Gedung sekolah yang baru tersebut
didirikan di atas sebuah bukit yang merupakan area pemakaman, dekat
dengan makam Kim Yushin (Jenderal terkenal Korea dari abad ke-7). Untuk
membangunnya, beberapa makam pun dipindahkan. Ketika proses pemindahan
makam, sebenarnya sudah dilakukan semacam kegiatan doa. Konon, ini
dimaksudkan agar tidak ada “penunggu” yang marah ataupun merasa nggak
tenang. Namun, banyak yang beranggapan bahwa prosesi doa ini nggak
sepenuhnya berhasil.
Setelah pembangunan selesai dan sekolah resmi beroperasi, muncul lah berbagai “gangguan”. Para murid, terutama yang menghuni asrama, seringkali merasa nggak nyaman saat di sekolah. Malah, banyak kesaksian yang menyatakan bahwa mereka melihat penampakan aneh. Alhasil, nggak ada yang mau berlama-lama di sekolah. Murid-murid juga menghindari pulang-pergi melewati jalur bukit pemakaman. Soalnya setiap lewat situ, kabarnya sering muncul perasaaan yang nggak enak. Menurut cerita yang beredar, banyak makhluk halus yang menghantuinya. Nah, lho!
Setelah pembangunan selesai dan sekolah resmi beroperasi, muncul lah berbagai “gangguan”. Para murid, terutama yang menghuni asrama, seringkali merasa nggak nyaman saat di sekolah. Malah, banyak kesaksian yang menyatakan bahwa mereka melihat penampakan aneh. Alhasil, nggak ada yang mau berlama-lama di sekolah. Murid-murid juga menghindari pulang-pergi melewati jalur bukit pemakaman. Soalnya setiap lewat situ, kabarnya sering muncul perasaaan yang nggak enak. Menurut cerita yang beredar, banyak makhluk halus yang menghantuinya. Nah, lho!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar